(1) menurut Cohen, Manion dan Brand, terdapat tiga kemungkinan variasi pembelajaran
terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana
pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari
terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning).
Kurikulum terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata
pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang
bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh
dikatakan tidak ada. Hari terpadu berupa perancangan kegiatan siswa dari
sesuatu kelas pada hari tertentu untuk mempelajari atau mengerjakan berbagai
kegiatan sesuai dengan minat mereka. Sementara itu, pembelajaran terpadu
menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur yang
bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran
tertentu sebagai
titik pusatnya (center core / center of interest);
(2) Prabowo mengatakan bahwa pembelajaran terpadu adalah suatu proses
pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. Dan ada dua
pengertian yang perlu dikemukakan untuk menghilangkan kerancuan dari pengertian
pembelajaran terpadu di atas, yaitu konsep pembelajaran terpadu dan IPA
terpadu.
(3) Gillian, Collins dan Dixon mengatakatan bahwa pembelajaran terpadu akan
terlaksana apabila terjadi peristiwa atau eksplorasi topik menjadi penggerak
kurikulum. Menurutnya berpartisipasi dalam peristiwa otentik atau topik anak
belajar sekaligus mendapatkan isi yang lebih luas dari kurikulum yang telah
disusun.
(4) Oemar Hamalik bahwa, pembelajaran terpadu adalah sistem pengajaran yang
bersifat menyeluruh, yang memadukan berbagai disiplin pembelajaran yang
berpusat pada suatu masalah atau topik atau proyek, baik teoritis maupun
praktis, dan memadukan kelembagaan sekolah dan luar sekolah yang mengembangkan
program yang terpadu berdasarkan kebutuhan siswa, kebutuhan masyarakat dam
memadukan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengembangan
kepribadian siswa yang terintegrasi.
Karakteristik
Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu
proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Pembelajaran berpusat pada
anak.
Pembelajaran
terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak karena pada
dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang
memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa
dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2. Menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan.
Pembelajaran
terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagaimacam aspek yang membentuk semacam
jalinan antar skemata yang dimiliki siswa,sehingga akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata di dapat dari
segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini
diharapkan akan berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan
belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
3. Belajar Melalui Pengalaman
Langsung
Siswa akan
memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka
alami,bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan
pengetahuannya.
4. Lebih memperhatikan proses
daripada hasil semata.
Pada pembelajaran
terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquri (penemuan terbimbing) yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan siswa, sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus menerus.
5. Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran
terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau
peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa
lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
Karakteristik
Pembelajaran Terpadu
Sebagai suatu
proses, pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Pembelajaran berpusat pada
anak.
Pembelajaran
terpadu dikatakan sebagai pembelajaran yang berpusat pada anak karena pada
dasarnya pembelajaran terpadu merupakan suatu system pembelajaran yang
memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu maupun kelompok. Siswa
dapat aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari
suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2. Menekankan pembentukan
pemahaman dan kebermaknaan.
Pembelajaran
terpadu mengkaji suatu fenomena dari berbagaimacam aspek yang membentuk semacam
jalinan antar skemata yang dimiliki siswa,sehingga akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari siswa. Hasil yang nyata di dapat dari
segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang
dipelajari dan mengakibatkan kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Hal ini
diharapkan akan berakibat pada kemampuan siswa untuk dapat menerapkan perolehan
belajarnya pada pemecahan masalah-masalah yang nyata dalam kehidupannya.
3. Belajar Melalui Pengalaman
Langsung
Siswa akan
memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang mereka
alami,bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan siswa sebagai aktor pencari fakta dan informasi untuk mengembangkan
pengetahuannya.
4. Lebih memperhatikan proses
daripada hasil semata.
Pada pembelajaran
terpadu dikembangkan pendekatan discovery inquri (penemuan terbimbing) yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran terpadu
dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan siswa, sehingga
memungkinkan siswa termotivasi untuk belajar terus menerus.
5. Sarat dengan muatan keterkaitan
Pembelajaran
terpadu memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau
peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang
terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena
pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat siswa
lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar